Obat Obat Kardiovaskuler
Obat – obat kardiovaskuler digolongkan menjadi 4 kelompok :- Obat Gagal Jantung.
- Diuretik.
- Furosemide
Efek :
- Memperlambat reabrorbsi natrium dan chlorida.
- Mempercepat diuresis.
- sebagai vasodilatasi arteri renalis.
- Gagal jantung.
- Oedema pulmo.
- Oedema perifer.
- Hipertensi emergensi.
- Syndroma neprotik.
- Asidosis metabolic.
- Peningkatan azolemia.
- Kehamilan / menyusui
Nursing Point :
- Sebaiknya diberikan pada pagi hari, kecuali keadaan tertentu (emergency)
- Monitoring balance : intake dan output.
- Monitoring blood pressure, elektrolit, BB, dan oedema.
- ACE Inhibitor.
- Short acting : Captopril, tenise, elapril.
- Long acting : Lisinopril.
- Menghambat pembentukan angiotensi II.
- Menurunkan preload dan after load.
- Hiperkalemia, fatique, sakit kepala.
- Vasodilatasi sistemik.
- Gagal jantung.
- Hipertensi.
Kehamilan, stenosis arteri renalis, engiodema.
Nursing Point :
- Monitoring blood pressure sebelum, saat dan sesudah pemberian.
- Monitor sakit kepala dan batuk.
- Monitor fungsi ginjal (gagal ginjal biasa terjadi hipokalemi)
- Pemakaian jangka panjang bias terjadi ”Impoten”.
- Digitalis.
Efek :
- Menyekat sodium yang merupakan membran bond.
- Inotropik positif (meningkatkan kontraktilitas myocard).
- Kronotasik negatif (menurunnya laju heart rate).
- Gagal jantung.
- Ventrikel vibrilasi.
- Total AV Blok.
- Hypokalemia.
- Gagal ginjal.
- Kardiomyopati dan sindrom WPW.
- Monitoring tanda-tanda intoxikasi : mual, pusing, pandangan kabur.
- Nilai terapeutik sempit :1 – 2 mg / 24 jam.
- Hipokalemia dapat menyebabkan intoksikasi.
- periksa digoxin level : diambil 6 jam setelah minum obat terakhir.
- Inotropik.
- Dopamin.
Efek :
- Merangsang saraf simpatis.
- Merangsang reseptor beta I adrenergis dan resptor dopaminergik.
- Rendah (renal dose).
Efek :
- Merangsang reseptor dopaminergik yang menghasilkan vasodilator pembuluh darah renal, mesentrika dan spasme.
- Heart ratye dan curah jantung bila meningkat.
- Sedang.
Efek :
- Merangsang reseptor alfa dan beta miocard.
- Terjadi pelapasan non epineprin
- Curah jantung meningkat, HR meningkat, BP meningkat.
- Tinggi.
Efek :
Biasa terjadi vasokonstriksi sistemik, sehingga BP meningkat.
Nursing Point :
- Monitoring BP, HR, ECG : Aritmia.
- Monitoring tanda-tanda vasokonstriksi perifer : akral dingin. Sianosis perifer.
- monitoring efek samping : mual, muntah, hipertensi.
- Dobutamin.
Efek :
Menstimulasi adrenoreseptor untuk meningkatkan kontrktilitas miocard.
Dosis :
- Rendah
Efek :
Meningkatkan kontraktilitas (C.O) tanpa meningkatkan HR.
- Sedang
Efek :
Meningkatkan kontraktilitas miocard (C.O meningkat) dengan penurunan tekanan kapasitas paru.
- Sedang
Efek :
Meningkatkan cardiac output (kontraktilitas.
Nursing Point :
- Monitor BB, HR, irama ECG.
- Monitor efek samping : mual, muntah, sakit kepala, papitasi dan tremor.
- Non Adrenalin (vascon /Levoped)
II. Obat Anti Angina.
- Beta Bloker.
- Menekan reseptor beta sehingga denyut jantung dan kontraksi jantung menurun.
- Mengurangi kebutuhan oksigen (demand) dan meningkatkan suplai oksigen ke myocard.
- Kardio Selektif : Tidak menyebabkan broncho spasme (metoprolol,
atenolol, ace butanol.
- Non Kardio Selektif : Dapat menyebabkan broncho spasme (propanolol,
Efek Samping :
- Gagal jantung.
- AV Blok.
- Depresi.
- Spasme bronkus
- Angina pectoris.
- Aritmia.
- Hipertensi.
- Monitor BP dan HR sebelum pemberian.
- Monitoring terhadap gagal jantung.
- Monitoring terhadap efek sentral : mimpi buruk, gangguan sexual, pusing dan palpasi.
- Calsium Antagonis.
- Vasodilator dan menurunkan tahanan perifer.
- Menghambat pemasukan kalsium kedalam sel.
- Memperpanjang remode refraksi pada AV Blok.
- Inotropik.
- Angina pectoris.
- Aritmia (SVT).
- Hipertensi.
- Verapamil : Isoptin
Indikasi : Angina Variant, Anti Aritmia (SVT)
Efek samping : Sakit kepala, berdebar-debar, mual, dyspepsia, fatique,
bradikardi, AV Blok atau Asistole (jarang).
- Nifedipin
kecil.
Indikasi : Angina pectoris stabil, infark dan HT.
Efek samping : hipotensi, keringat dingin dan palpitasi oleh karena
meningkatnya tonus simpatis.
- Nitrat (ISDN, Cedocard, Isoket, NTG)
- Relaxasi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi.
- Menurunkan preload dan after load.
- Mengurangi kebutuhan O2 miokard dan meningkatksn suplai O2 ke mikard.
- Angina Pektoris.
- Gagal jantung.
- hipertensi.
- ischemik / infark miokard. Sediaan : oral, SL, IV, Transderma.
- Periksa tekanan darah sebelum pemberian.
- Monitor efek obat terhadap nyeri dada.
- Monitor efek samping : mual, muntah, sakit kepala.
- Obat Anti Koogulansi.
- Anti Koagulan ( Heparin, lovenox, fraxiparine, arixtra
- Menghambat bekuan darah dengan mengubah protrombin menjadi trombin.
- Menghambat agregasi platelet oleh trmbin.
- Mencegah trmbo emboli di arteri dan vena.
- Infark miocard.
- U A P.
- DIC ( Disseminated Intravaskuler Coagulation )
- Ada kecenderungan perdarahan.
- Gastritis erosive (gastric ulcer)
- Klien menjalani bedah otak atau spinal cord.
- Gagal ginjal atau hepar
- Anti Trombolitik / Fibrinolitik
- Anti Platelet ( Plavix, aspilet, ticlid, agrastac, leoprol )
Dibagi menjadi 4 kelas:
KELAS I
Anti anastetik local dan menghambat chanel Na+
Dibagi menjadi 3 sub kelas :
Kelas I A
Memperpanjang masa refakter dan memperlambat konduksi, misalnya : quinidine, procainamide, disopiramide.
- QUINIDINE
- Untuk mencegah Atrial Flutter dan Atrial Fibrilasi.
- Untuk obat lanjutan post cardioversi.
- Untuk terapi paroxysmal SVT dan VT.
- PROCAINAMIDE
- Untuk VES, AF< PAT.
- Kontra indikasi : SLE< myasthenia gravis.
- DISOPIRAMIDE
- Untuk SVT akut berulang.
- Kontra indikasi : AV Block, gagal jantung, gagal ginjal.
Memperpebdek masa refrakter.
Misalnya: lignocain, mexitec (mexiletine).
- LIDNOCAIN.
- Indikasi : aritmia ventrikel karena iskemik atau infark (VT).
- Kontra Indikasi : AV Block, gagal jantung, syok.
- MEXILETINE.
Dosis maintenance : 0,5 mg / menit.
- Indikasi : VT dan aritmia ventrikel lain.
Sangan memperlambat produksi.
Efek minimal terhadap masa refrakter.
- FLECAINIDE
Total dosis : 150 mg
Dosisi oral : 2 x 100 mg / hari.
- Indikasi : ventrikel ectopic dan takikardi.
- Kontra Indikasi : AV Block 2, aritmis karena infark.
(Beta bloker = beta adrenergic bloker)
indikasi : Aritmia ventrikel, angina pectoris dan hipertensi.
Kontra Indikasi : asma bronchial, PPOK, CHF.
Atenokal :
Dosis oral : 50 – 100 mg / hr (1x/hr)
IV : 2,5 mg selama 2 – 3 hari, dapat diulang setelah 5
Menit, dosis max. 20 mg.
Metoprolol :
Dosis oral : 50 mg / hari (2x / hari)
IV : 5 mg dalam 5 menit, dosis max. 20 mg.
KELAS III
Meperpanjang masa refrakter / prolog repolaritation.
- Amiodaron ( cordaron = kendaron )
- Indikasi : VT, SYT berulang.
- Kontra Indikasi : sinus bradikardi, AV Block, sick sinus syndrom, penyakit tiroid.
- Dosis : IV bolus : 5 mg / BB oplos NaCl 0,9 % habis dalam 5 menit. Dosis pemeliharaan 900 mg / 24 jam. Atau IV bolus 150 mg dalam 1 menit, bias diulang 150 mg dalam 10 menit (bila masih VT).
- Dosis maintenance : 1 mg / Kg BB / jam habis dalam 6 jam, dilanjutkan ½ mgb / Kg BB / jam habis dalam 18 jam, kemudian dilanjutkan per oral.
- Efek samping : hypertensi, bradikardi, alveolitis paru, memperburuk CHF.
( Calsium Chanel Blocker )
Menghambat pemasukan calsium kedalam sel dan otot polos, sehingga dpat mencegah kontraksi dan menurunkan after load.
- Veropamil.
- Indikasi : Supra ventrikel aritmia.
- Dosis IV bolus 5 – 10 mg dalam 5 menit, dapat diulang setelah 5 menit sebesar 5 mg.
- Dosis oral : 40 – 160 mg 3x / hari.
- Efek samping : Hypotensi
Dalam keadaan emergensi, obat narkotik analgetik sering digunakan pada kasus-kasus kardiovaskuler. Disamping mempunyai efek anti nyeri yang kuat (pada ACS / infark). Narkotik analgetik mempunyai efek sedasi yang bermanfat untuk mengurangi kecemasan dan beberapa efek lain yang menguntungkan.
- Morphin.
pusat.
- Vasodilatasi vaskuler menrunkan afterload.
Indikasi : diberikan pada ACS / infark left ventrikel.
Karena efek vasodilatasi dan menurunkan after load, morphin sangat bermanfaat untuk mengurangi kerja LV / LU yang mengalami penurunan kontraktilitas.
Dosis : SC 5 mg, IV star 0,5 mg / jam.
- Pethidin.
system saraf pusat.
- Vasokontriksi, meningkatkan after load.
Indikasi : diberikan pada ACS atau infark RV (Right Ventrikel). Karena efek vaso kontriksi, meningkatkan after load, pethidin bermanfaat untuk menyeimbangkan low out put bila terjadi penurunan kontraktilitas RV.
Dosis : SC / IV : 0,5 – 1mg / Kg BB.
4 komentar:
ass..
teteh yumi artikel na bagus banget teh.dh da videona.puput lum ada teh.hehehehe..
semoga artikelna bermanfaat ya teh buat teman2 semua.
s3mangat ^_^
wass...
orang harkit jamtumg ngomonginnya jantung. hmmmmm
bu................kepanjangan bisa di ringkas dikit ga???????????????
bu................kepanjangan bisa di ringkas dikit ga???????????????
Posting Komentar